FILSAFAT UMUM
I. SIGMUND FREUD (1856 – 1935)
Freud lahir 6 Mei 1856 di Pribor. Dari kecil ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran. Sampai akhirnya ia beranjak dewasa, ia memilih kedokteran dan menjadi spesialisasi di bidang neorologis. Dan dari sinilah awal mulanya freud mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa.
Dalam kemampuannya berfikir, Freud mulai mengembangkan pemikiran dan teorinya mengenai “mind”. Dalam hal ini, jika kita sangkut pautkan dengan Filsafat. Kita akan bertanya apa saja ide yang ia kembangkan?. Sebenarnya awal mula kita berfilsafat ada bermacam-macam, ada yang karena ketakjuban, ketidakpuasan manusia, keinginan atau hasrat untuk bertanya. Dalam teori Sigmund Freud ini dia mengungkapkan tentang “id, ego, dan superego”. Sebenarnya awal mula adanya id, ego dan superego, dari dasar pemikiran dan teorinya yang membagi mind ke dalam Consciousness, Presconsciousness, dan Unconsciousness. Semua mind itu saling berhubungan, dengan Presconsciousness berperan sebagai jembatan antara Consciousness dan Unconsciousness berisi ingatan atau ide. Freud sendiri mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang lebih di kenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego, dan superego.
v Id, lebih kepada struktur yang paling mendasar dari kepribadian. Rata-rata keseluruhannya itu tidak disadari betul, dan hanya bekerja menurut prinsip kesenangan. Id ini tujuannya tidaklah baik dan tidaklah buruk, tergantung manusianya sendiri. Tetapi Freud beranggapan tujuannya ini pemenuhan kepuasan yang segera. Jadi denagn tujuan yang demikian , id itu hanya akan berpusat kepada kepuasan yang sesaat. Dan hal ini bisa terjadi di dalam diri manusia maupun yang bukan manusia.
v Ego, ego itu sendiri lebih kita kenal sebagai perasaan yanga ada di dalam diri kita. Apakah ego di dalam diri kita baik atau buruk. Tentu tergantung manusianya, karena ego setiap manusia itu berbeda-beda. Freud sendiri, ego itu struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Terkadang ego manusia melebihi ego yang bukan manusia. Jadi lebih terkesan manusia itu sama saja seperti bukan manusia, jika egonya di luar bats kendali. Tentunya jika kita ingin menjadi manusia yang seutuhnya. Ego itu haruslah kita buat sebaik mungkin. Kita sendiri yang bisa mengontrolnya.
v Superego, dalam hal ini superego menempati posisi yang tertinggi. Bisa dikatakan superego itu interalisasi atau perkembangan lanjut manusia. Perkembangan lanjut manusia yang seperti apa? Yaitu perkembangan ke arah yang lebih positif. Perkembangan ke arah yang menjadi manusia seutuhnya, yang benar-benar bisa mereplikasikan id, ego, dan superego kearah yang sebenarnya,yaitu manusia yang memiliki jiwa sosial dan moral yanng baik. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik dan buruk dan moral.
II. TEORI MASLOW (1908 – 1970)
Abraham Maslow adalah seorang psikolog yang mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan melalui teorinya yang sangat terkenal, yaitu teori Hirarki Kebutuhan. Maslow beranggapan, kunsi dari segala aktifitas manusia adalah keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selalu muncul dalam diri manusia. Menurutnya kebutuhan manusia itu ada lima lapis (dari bawah), yaitu kebutuhan fisiologis , kebutuhan akan rasa aman dan kepastian, kebutuhan akan cinta dan hubungan antar manusia, kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan fisiologis lebih kearah kebutuhan yang paling mendasar, yaitu makan, minum, bernafas dan sebagainya. Ini memang kebutuhan yang terpenting, yang manusia inginkan. Karena jika kebutuhan ini sudah terisi, tentu kita bisa melakukan aktifitas dengan sebaik mungkin. Dan saya pun sependapat, bahwa kebutuhan fisiologis memang kebutuhan yang paling mendasar untuk setiap manusia. Orang lain kana melakukan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhan ini. Tetapi tidak denagn cara yang tidak baik. Semua hal akan berjalan lancar jika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi. Selanjutnya, kebutuhan akan rasa aman dan kepastian. Kebutuhan ini memang diperlukan untuk manusia karena kita tidak hidup sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, jika kita baik terhadap seseorang, orang lain pun akan baik terhadap kita. Dan kita sudah mendapat kepastian bahwa akan ada rasa aman jika kita melakukan sesuatu hal yang baik. Ketiga, kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki. Kebutuhan ini penting untuk kita menjalin hubungan dengan orang lain, apakah itu pertemanan atau persahabatan. Karena sesuatu hal itu harus kita dasari dengan rasa cinta dan memiliki satu sama lain antar manusia. Dan pasti denagn rasa cinta dan memiliki, kebutuhan fisiologis dan rasa aman akan terpenuhi.
Yang keempat dan kelima itu saling berhubungan. Kita sudah memiliki tiga kebutuhan yang di atas. Dan selanjutnya kita memenuhi kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan dan kebutuhan aktualisasi. Kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan kita capai dengan baik juka kita dapat menghargai diri kita sendiri dan saling menghargai antar sesama. Dan kita akan mendapat pengakuan dari orang lain bahwa kita dapat menghargai diri sendiri, berarti kita akan tetap berdiri tegak. Setelah itu kita mengaktualisasikan diri kita.
No comments:
Post a Comment