Tuesday, July 29, 2008

tugas Filsafat ke 4

1. TEORI DAN PEMIKIRAN ARISTOTELES TENTANG ETIKA DAN NEGARA

a. Ajarannya tentang Etika

Etika Aristoteles pada dasarnya serupa dengan etik. Karena baginya etika bukan diperuntukkan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurutnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia) sebagai “barang yang tertinggi” dalam penghidupan. Kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada di dalam diri manusia. Jadi, bukan sebagai kebahagiaan subjektif. Kebahagiaan harus sebagai suatu aktivitas yang nyata, dan dengan perbuatannya itu dirinya semakin disempurnakan. Kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berpikir murni. Ada 3 hal yang perlu dipenuhi untuk mencapai kebahagiaan hidup :

1. Manusia harus memiliki harta secukupnya, supaya hidupnya terpelihara.

2. Alat yang terbaik untuk mencapai kebahagiaan ialah persahabatan. Menurutnya persahabatan lebih penting dari keadilan.

3. Keadilan, keadilan ada 2 segi, pertama keadilan dalam arti pembagian barang-barang yang seimbang. Kedua, keadilan dalam arti memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.

b. Ajarannya tentang Negara

Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyatnya juga damai. Negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar. Selanjutnya pendapat Aristoteles tentang bentuk negara terpadu dari dua hal. Pertama sebagai kelanjutan daripada paham etikanya, ia mengemukakan tiga macam bentuk tata negara, yaitu :

1. Monarki atau basileia

2. Aristokrasi, yaitu pemerintahan oleh orang yang sedikit jumlahnya

3. Politeia atau menurut etik Aristoteles disebut “timokrasi” yaitu pemerintahan berdasarkan kekuasaan seluruh rakyat dalam istilah sekarang disebut “demokrasi”.

2. CARILAH INFORMASI TENTANG FILSAFAT SKOLASTIK MELALUI 5 TOKOH DAN PENDAPATNYA !

FILSAFAT SKOLASTIK, Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school (sekolah). Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah.

TOKOH – TOKOH FILSAFAT SKOLASTIK :

1. Peter Abaelardus (1079-1180)

Pendapatnya bahwa peranan akal dapat menundukan kekuatan iman. Iman harus mau didahului akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima oleh akal. Dan Abaelardus memberikan alasan bahwa berpikir itu berada di luar iman. Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. Dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan tempat. Ia mencontohkan, seperti ajaran Trinitas juga berdasarkan pada bukti-bukti, termasuk bukti dalam wahyu Tuhan.

2. Albertus Magnus (1203-1280)

Di samping sebagai biarawan, Albertus Magnus juga dikenal sebagai cendikiawan abad pertengahan. Ia mempunyai kepandaian yang luar biasa. Di universitas Padua ia belajar artes liberales, ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran, filsafat Aristoteles, belajar teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan teologi.terakhir ia diangkat menjadi uskup agung. Dalam upaya kristenisasi ajaran Aristoteles, ia sengaja menghilangkan unsur-unsur atau selipan dari Ibnu Rusyd. Jadi bagian-bagian ajaran Aristoteles yang bertentangan dengan ajaran kristen diganti dengan teori baru yang bersumber pada ajaran Aristoteles dan diselaraskan dengan ajaran kristen.

3. Thomas Aquinas (1225-1274)

Karya Thomas Aquinas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran Skolatisisme pada abad pertengahan. Menurut pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari Tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan diluar jangkauan pemikiran. Usaha Thomas Aquinas bisa dikatakan berhasil dengan terbitnya sebuah buku “Summa Theologiae” dan sekaligus merupakan bukti bahwa ajaran Aristoteles telah mendapatkan kemenangan dan sangat mempengaruhi seluruh perkembangan skolastik.

4. William Ockham (1285-1349)

Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan lewat logika. Di samping itu, ia membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis.

5. Nicolas Cusasus (1401-1464)

Menurut pendapatnya terdapat 3 cara untuk mengenal yaitu lewat Indra kita, akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal, kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya dengan intuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan.

3. Tokoh filosofi di zaman Reinassance antara lain Leonardo da Vinci, Machiavelli, dan Michelangelo. Apa yang anda ketahui tentang mereka? Jelaskan !

Þ Leonardo da Vinci (15 April 14522 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana.Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran. Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.

Þ Niccolo Machiavelli, (3 Mei 146921 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaissance. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik di masa itu. Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis. Machiavelli mengemukakan gagasan tentang suatu bentuk negara yang otokratis.

Þ Michelangelo, Michaelangelo Buonarroti' atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) (6 Maret, 1475 - 18 Februari, 1564) adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance. Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.

Tuesday, July 22, 2008

TuGas meNcari 5 fiLsuf dan Buah PemikiRannya

  1. Theophrastus

Theophrastus (lahir 370 SM — wafat 285 SM), adalah seorang filsuf Yunani Kuno. Ia merupakan penerus Aristoteles di sekolah Peripatetik, dan ia sendiri berasal dari Eressos di Pulau Lesbos. Kisah hidup dan biografinya diceritakan dalam Hidup dan Pendapat dari Para Filsuf Terkemuka karangan Diogenes Laertius. Nama depannya adalah Tyrtamus, namun kemudian ia dipanggil dengan nama "Theosprastos", yang diberikan oleh Aristoteles kepadanya. Menurut beberapa sumber, nama ayahnya adalah Messapus, yang menikah dengan Argiope dan juga ayah dari Cecyron, tapi ini belum dipastikan.

Ia pertama kali mengenal filosofi dari Leucippus atau Alcippus di Lesbos. Setelah itu ia pergi ke Athena, dan menjadi anggota kelompok Plato. Setelah meninggalnya Plato, Theophrastus mengikuti Aristoteles, dan menemaninya ke Stagira. Disana ia berteman akrab dengan Callisthenes, yang kemudian belajar bersama-sama Aleksander Agung.

Theophrastus memimpin sekolah Peripatetic selama 35 tahun, dan meninggal pada umur 85, menurut Diogenes. Konon ia berkata "Kita meninggal ketika kita baru mulai hidup." Buah pikirannya tentang filsafat yaitu : “tiap element (earth, water, fire, & air) punya spirits. The spirits of the earth are gnomes. The spirits of water are undines. The spirits of fire are salamanders. The spirits of air are sylphs.
The word 'gnome' comes from Greek words 'geo' & 'nomos' which means earth knower. Gnomes draw their power from knowledge, sylphs from mind, salamander from energy, & undines from emotion.”

2. Baruch de Spinoza

Baruch de Spinoza (24 November 163221 Februari 1677) (Bahasa Ibrani: ברוך שפינוזה) adalah filsufYahudi dari keluarga yang bermigrasi ke Belanda. Pikiran-pikirannya berakar dalam tradisi Filsafat Yahudi yang dirintis sejak Philo yang menggabungkan agama Yahudi dengan Filsafat Yunani. Ciri pokok pemikiran Yahudi adalah usaha memadukan ilmu pengetahuan dan mistik. keturunan

3. Aristoteles

Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan "pengetahuan praktis". Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis.

Aristoteles adalah murid Plato. Pemikirannya lebih mengarah pada logika dan kehidupan. Hal inilah yang menjadikan Aristoteles menjadi filosof sistematis pertama. Buah pikirannya yang masih dipakai sampai sekarang adalah silogisme, yaitu metode untuk mencari kesimpulan dengan menghubungkan 2 atau lebih objek dalam suatu keterkaitan.

Hasil murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh tujuh karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari seratus tujuh puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan peradaban yang menjadi bahan renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya. Kerja ilmiahnya betul-betul merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba. Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya sendiri.

Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang selaku pendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia punya bakat mengatur cara berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh mengutarakan pendapat-pendapat praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.

4. . PLATO

Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena kenamaan sekitar tahun 427 SM. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof kesohor Socrates yang jadi guru sekaligus sahabatnya. Tahun 399 SM, tatkala Socrates berumur tujuh puluh tahun, dia diseret ke pengadilan dengan tuduhan tak berdasar berbuat brengsek dan merusak akhlak angkatan muda Athena. Socrates dikutuk, dihukum mati. Pelaksanaan hukum mati Socrates --yang disebut Plato "orang terbijaksana, terjujur, terbaik dari semua manusia yang saya pernah kenal"-- membikin Plato benci kepada pemerintahan demokratis.

Plato adalah seorang murid dan teman Socrates, memperkuat pendapat gurunya. Menurut Plato, kebenaran umum (definisi) itu bukan dibuat dengan cara dialog induktif seperti pada Socrates; pengertian umum itu sudah tersedia di “sana” di alam idea. Definisi menurut Socrates dapat diartikan tidak memiliki realitas. Sedangkan Plato esensi itu mempunyai realitas. Realitasnya terletak di dalam idea tersebut. Untuk membuktikan itu Plato mengarang mitos penunggu gua yang sangat terkenal itu, yang dimuatnya di dalam dialog Politea. Kesimpulan dari dialog tersebut bahwa kebenaran umum itu memang ada bukan dibuat, melainkan sudah ada di dalam idea. Plato memperkuat Socrates dalammengahdapi kaum sofis.

5. ANAXIMANDER

Anaximander mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya. Anaximenes mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan.

Sumber : Prof. Dr. Ahmad Tafsir.Filsafat Umum (edisi revisi)

www.google.com/juli 2008

Sunday, July 20, 2008

Tugas Ke 2 FiLsaFat Umum

Ø TUGAS KE 2 “FILSAFAT UMUM”

1. Mencari sumber lain yang memberi makna tentang philos, shopos, philei, dan sophia

1.1 Pengertian Filsafat, filsafat secara umum berasal dari bahasa Yunani philosophia dan philoshophos”. Philos berarti cinta dan sophia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Jadi seseorang dapat disebut berfilsafat apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandung makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, cinta terhadap pengetahuan dan cinta terhadap hikmah.

Awalnya kata sofia lebih sering diartikan sebagai kemahiran dan kecakapan dalam suatu pekerjaan, misalnya perdagangan dan pelayaran. Menurut Pythagoras makna kata sofia itu lebih mengarah kepada pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia untuk mengetahui kebenaran murni. Pythagoras mengatakan “cukup seorang menjadi mulia ketika ia menginginkan hikmah dan berusaha untuk mancapainya”. Bahwa hanya Dzat Maha Tinggi (Allah) yang mampu melakukannya.

1.2 Harun Hadiwijono, filsafat itu diambil dari bahasa Yunani filosofia. Tetapi struktur katanya berasal dari kata filosofien yang berarti mencintai kebijaksanaan. Menurutnya filsafat itu mengandung makna atau arti sejumlah gagasan yang penuh kebijaksanaan. Secara garis besar, ini berarti “himbauan kepada kebijaksanaan”.

1.3 Harun Nasution beranggapan bahwa kata filsafat bukan berasal dari struktur kata philos dan shopia, philos dan sophos atau filosofen. Tetapi berasal dari bahasa Yunani yang struktur katanya berasal dari kata philien dalam arti cinta dan shofos dalam arti wisdom. Lebih lanjut Harun beranggapan bahwa filsafat terambil dari dua bahasa, yaitu Fil dari bahasa Inggris dan Safah dari bahasa Arab. Menurutnya berfilsafat artinya berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, digma serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga samapi kedasar persoalannya.

2. Manfaat bagi kita (akademisi) belajar tentang filsafat

Manfaatnya yaitu :

· Bisa mendidik kita, membangun jati diri kita sendiri.

· Berfilsafat bisa menumbuhkan rasa ingin tahu kita tentang berbagai macam hal. Dan memberikan cara pandang kita tentang bagaimana mengatasi segala macam persoalan. dengan berfikir secara mendalam saja, seseorang itu sudah dikatakan berfilsafat. Karena seseorang itu berfikir dengan rasional bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Karena awal mula kta berfilsafat itu adanya rasa keingintahuan yang mendalam dan rasa ingin bertanya.

· Selain itu berfilsafat melatih cara fikir kita, sehingga kita tidak ikut-ikutan mengikuti cara fikir seseorang.

· Dengan berfilsafat kita dapat mencari solusi atau mencari jawaban atas masalah yang terjadi atau apapun itu.

· Dan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih lanjut.

Tuesday, July 15, 2008

FILSAFAT UMUM

FILSAFAT UMUM

I. SIGMUND FREUD (1856 – 1935)

Freud lahir 6 Mei 1856 di Pribor. Dari kecil ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran. Sampai akhirnya ia beranjak dewasa, ia memilih kedokteran dan menjadi spesialisasi di bidang neorologis. Dan dari sinilah awal mulanya freud mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa.

Dalam kemampuannya berfikir, Freud mulai mengembangkan pemikiran dan teorinya mengenai “mind”. Dalam hal ini, jika kita sangkut pautkan dengan Filsafat. Kita akan bertanya apa saja ide yang ia kembangkan?. Sebenarnya awal mula kita berfilsafat ada bermacam-macam, ada yang karena ketakjuban, ketidakpuasan manusia, keinginan atau hasrat untuk bertanya. Dalam teori Sigmund Freud ini dia mengungkapkan tentang “id, ego, dan superego”. Sebenarnya awal mula adanya id, ego dan superego, dari dasar pemikiran dan teorinya yang membagi mind ke dalam Consciousness, Presconsciousness, dan Unconsciousness. Semua mind itu saling berhubungan, dengan Presconsciousness berperan sebagai jembatan antara Consciousness dan Unconsciousness berisi ingatan atau ide. Freud sendiri mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang lebih di kenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego, dan superego.

v Id, lebih kepada struktur yang paling mendasar dari kepribadian. Rata-rata keseluruhannya itu tidak disadari betul, dan hanya bekerja menurut prinsip kesenangan. Id ini tujuannya tidaklah baik dan tidaklah buruk, tergantung manusianya sendiri. Tetapi Freud beranggapan tujuannya ini pemenuhan kepuasan yang segera. Jadi denagn tujuan yang demikian , id itu hanya akan berpusat kepada kepuasan yang sesaat. Dan hal ini bisa terjadi di dalam diri manusia maupun yang bukan manusia.

v Ego, ego itu sendiri lebih kita kenal sebagai perasaan yanga ada di dalam diri kita. Apakah ego di dalam diri kita baik atau buruk. Tentu tergantung manusianya, karena ego setiap manusia itu berbeda-beda. Freud sendiri, ego itu struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Terkadang ego manusia melebihi ego yang bukan manusia. Jadi lebih terkesan manusia itu sama saja seperti bukan manusia, jika egonya di luar bats kendali. Tentunya jika kita ingin menjadi manusia yang seutuhnya. Ego itu haruslah kita buat sebaik mungkin. Kita sendiri yang bisa mengontrolnya.

v Superego, dalam hal ini superego menempati posisi yang tertinggi. Bisa dikatakan superego itu interalisasi atau perkembangan lanjut manusia. Perkembangan lanjut manusia yang seperti apa? Yaitu perkembangan ke arah yang lebih positif. Perkembangan ke arah yang menjadi manusia seutuhnya, yang benar-benar bisa mereplikasikan id, ego, dan superego kearah yang sebenarnya,yaitu manusia yang memiliki jiwa sosial dan moral yanng baik. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik dan buruk dan moral.

II. TEORI MASLOW (1908 – 1970)

Abraham Maslow adalah seorang psikolog yang mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan melalui teorinya yang sangat terkenal, yaitu teori Hirarki Kebutuhan. Maslow beranggapan, kunsi dari segala aktifitas manusia adalah keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selalu muncul dalam diri manusia. Menurutnya kebutuhan manusia itu ada lima lapis (dari bawah), yaitu kebutuhan fisiologis , kebutuhan akan rasa aman dan kepastian, kebutuhan akan cinta dan hubungan antar manusia, kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan fisiologis lebih kearah kebutuhan yang paling mendasar, yaitu makan, minum, bernafas dan sebagainya. Ini memang kebutuhan yang terpenting, yang manusia inginkan. Karena jika kebutuhan ini sudah terisi, tentu kita bisa melakukan aktifitas dengan sebaik mungkin. Dan saya pun sependapat, bahwa kebutuhan fisiologis memang kebutuhan yang paling mendasar untuk setiap manusia. Orang lain kana melakukan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhan ini. Tetapi tidak denagn cara yang tidak baik. Semua hal akan berjalan lancar jika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi. Selanjutnya, kebutuhan akan rasa aman dan kepastian. Kebutuhan ini memang diperlukan untuk manusia karena kita tidak hidup sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, jika kita baik terhadap seseorang, orang lain pun akan baik terhadap kita. Dan kita sudah mendapat kepastian bahwa akan ada rasa aman jika kita melakukan sesuatu hal yang baik. Ketiga, kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki. Kebutuhan ini penting untuk kita menjalin hubungan dengan orang lain, apakah itu pertemanan atau persahabatan. Karena sesuatu hal itu harus kita dasari dengan rasa cinta dan memiliki satu sama lain antar manusia. Dan pasti denagn rasa cinta dan memiliki, kebutuhan fisiologis dan rasa aman akan terpenuhi.

Yang keempat dan kelima itu saling berhubungan. Kita sudah memiliki tiga kebutuhan yang di atas. Dan selanjutnya kita memenuhi kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan dan kebutuhan aktualisasi. Kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan kita capai dengan baik juka kita dapat menghargai diri kita sendiri dan saling menghargai antar sesama. Dan kita akan mendapat pengakuan dari orang lain bahwa kita dapat menghargai diri sendiri, berarti kita akan tetap berdiri tegak. Setelah itu kita mengaktualisasikan diri kita.

Monday, May 26, 2008

FiLsafat PenDidiKan

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

  1. ESENSIALISME

Esensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaannya yang utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, di mana serta terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.

Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme. Dua aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.
Dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsep-konsep pikir yang disebut esensialisme, karena itu timbul pada zaman itu, esensialisme adalah konsep meletakkan sebagian ciri alam pikir modern. Esensialisme pertama-tama muncul dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatis abad pertengahan. Maka, disusunlah konsep yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan zaman

Tokoh-tokoh Esensialisme

1. Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831)
Georg Wilhelm Friedrich HegelHegel mengemukakan adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual.

2. George Santayana
George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya kualitas tertentu.

Pandangan Esensialisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan
1. Pandangan Essensialisme Mengenai Belajar
Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitik beratkan pada aku. Menurut idealisme, bila seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif.
Dari mikrokosmos menuju ke makrokosmos.

belajar dapat didefinisikan sebagai jiwa yang berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual. Jiwa membina dan menciptakan diri sendiri.

2.Pandangan Essensialisme Mengenai Kurikulum
Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat


  1. PROGRESIVISME

Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B. Thomas dan Frederick C. Neff.

Progravisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri (Barnadib, 1994:28). Oleh karena kemajuan atau progres ini menjadi suatu statemen progrevisme, maka beberapa ilmu pengetahuan yang mampu menumbuhkan kemajuan dipandang merupakan bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu hayat, antropologi, psikologi dan ilmu alam.

Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Progresvisme merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar "naturalistik", hasil belajar "dunia nyata" dan juga pengalaman teman sebaya


Tokoh-tokoh Progresivisme

  1. William James (11 Januari 1842 – 26 Agustus 1910)

James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku.

  1. John Dewey (1859 - 1952)

Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas

  1. Hans Vaihinger (1852 - 1933)

Hans VaihingerMenurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian itu berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.

Pandangan Progesivisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan

Anak didik diberikan kebebasan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya, tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain, Oleh karena itu filsafat progressivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter. Sebab, pendidikan otoriter akan mematikan tunas-tunas para pelajar untuk hidup sebagai pribadi-pribadi yang gembira menghadapi pelajaran. Dan sekaligus mematikan daya kreasi baik secara fisik maupun psikis anak didik.

filsafat progresivisme menghendaki jenis kurikulum yang bersifat luwes
(fleksibel) dan terbuka. Jadi kurikulum itu bisa diubah dan dibentuk sesuai dengan zamannya.Sifat kurikulumnya adalah kurikulum yang dapat direvisi dan jenisnya yang memadai, yaitu yang bersifat eksperimental atau tipe Core Curriculum.
Kurikulum dipusatkan pada pengalaman atau kurikulum eksperimental didasarkan atas manusia dalam hidupnya selalu berinteraksi didalam lingkungan yang komplek.

Progresivisme tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang diberikan terpisah, melainkan harus terintegrasi dalam unit. Dengan demikian core curriculum mengandung ciri-ciri integrated curriculum, metode yang diutamakan yaitu problem solving.
Dengan adanya mata pelajaran yang terintegrasi dalam unit, diharapkan anak dapat berkembang secara fisik maupun psikis dan dapat menjangkau aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

3. PERENIALISM

Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Jalan yang ditempuh oleh kaum perenialis adalah dengan jalan mundur ke belakang, dengan menggunakan kembali nilai nilai atau prinsip prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kuat, kukuh pada zaman kuno dan abad pertengahan.


Pandangan perenialisme tentang pendidikan

Kaum perenialis berpandangan bahwa dalam dunia yang tidak menentu dan penuh kekacauan serta mambahayakan tidak ada satu pun yang lebih bermanfaat daripada kepastian tujuan pendidikan, serta kestabilan dalam perilaku pendidik. Mohammad Noor Syam (1984) mengemukakan pandangan perenialis, bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal.

Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan:

1. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal (Plato)

2. Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya ( Aristoteles)

3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)

Tokoh-tokoh Perenialisme

  1. Plato. Tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asas normative dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan
  1. Aristoteles. Ia menganggap penting pembentukan kebiasaan pada tingkat pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral
  1. Thomas Aquinas. Thomas berpendapat pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang guru bertugad untuk menolong membangkitkan potensi yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata

  1. REKONSTRUKSIONISME

Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggeris rekonstruct yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme, pada prinsipnya, sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan modern. Kedua aliran tersebut, aliran rekonstruksionisme dan perenialisme, memandang bahwa keadaan sekarang merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpangsiuran

proses dan lembaga pendidikan dalam pandangan rekonstruksionisme perlu merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru, untuk mencapai tujuan utama tersebut memerlukan kerjasama antar ummat manusia.

Tokoh-tokoh Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg

Pandangan Rekonstruksionisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan

Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia atau bangsa. Karenanya pembinaan kembali daya inetelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia melalui pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia.

Kemudian aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demokratis dan bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu. Sila-sila demokrasi yang sungguh bukan hanya leori tetapi mesti menjadi kenyataan, sehingga dapat diwujudkan suatu dunia dengan potensi-potensi teknologi, mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan masyarakat tanpa membedakan warna kulit, keturunan, nasionalisme, agama (kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.

DAPTAR PUSTAKA

wahyudisy.blogspot.com

id.wikipedia.org/wiki/Progresivisme

mawardiumm.blogspot.com

pakguruonline.pendidikan.net

wahyudisy.blogspot.com

blog.persimpangan.com.

Sunday, April 27, 2008

psikologi pendidikan

A. Pengertian

1. Psikologi

Adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang dapat dilihat melalui tingkah laku.

2. Pendidikan menurut para ahli

a. Menurut Jhon Dewey

Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam manusia.

  • Ruseu

Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.

c. Menurut Riarkara

Adalah kemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke arah insani.

d. Menurut Ahmad Manimba

Adalah bimbingan, atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

· Psikologi Pendidikan

Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku yang terjadi dalam proses pendidikan.

Faktor-faktor Pendidikan

Menurut Sutari Imam Barnadib, ada 4 macam :

a. Tujuan yang hendak dicapai

b. Subjek (pendidik dan anak didik yang melakukan pendidikan)

c. Lingkungan

d. Alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

· Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 2, adalah :

“ Mencerdaskan pendidikan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki keterampilan, pengetahuan, kesehatan dan memenuhi rasa tanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan serta membentuk manusia Indonesia yang Pancasilais Utuh (Paripurna)”.

· Tujuan dan peran lembaga pendidikan

1. Lembaga pendidikan keluarga berfungsi :

a. Pengalaman pertama pada kanak-kanak

b. Menjamin kehidupan emosional

c. Menanamkan dasar-dasar pendidikan dan moral

d. Meletakkan dasar-dasar keagamaan.

2. Lembaga pendidikan sekolah berfungsi :

a. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hirarkis.

b. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan suatu relatif homogen.

c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus disesuaikan.

d. Materi/visi pendidikan lebih banyak bersifat akademis/umum.

e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawatan terhadap kebutuhan yang akan datang.

3. Lembaga pendidikan masyarakat:

a. Diselenggarakan dengan sengaja di sekolah

b. Peserta umum, mereka yang tidak sekolah

c. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan jangka waktu tertentu.

d. Peserta tidak perlu homogen

e. Ada waktu belajar dan metode formal melalui yang sistematis

f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus

g. Keterampilan kerja sangat diketatkan sebagai jawaban terhadap kebutuhan peningkatan tarap hidup.